Home » MENDORONG KESADARAN PROGRAM DIGITAL MELALUI “DIGITAL AWARENESS INITIATIVE”

MENDORONG KESADARAN PROGRAM DIGITAL MELALUI “DIGITAL AWARENESS INITIATIVE”

Era digital saat ini di mana teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi elemen penting dalam kehidupan sehari-hari. Internet, media sosial, dan berbagai aplikasi digital membuka peluang besar untuk mengakses informasi, meningkatkan keterampilan, serta memperluas jejaring sosial. Namun, tidak dapat disangkal bahwa digitalisasi juga membawa tantangan yang memerlukan perhatian serius, terutama bagi pemuda di pedesaan. Pemuda di desa memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat yang lebih maju dan inklusif. Dengan populasi yang mayoritas berada dalam usia produktif, mereka memiliki energi dan kreativitas yang dapat menjadi motor penggerak transformasi digital. Menurut laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), sekitar 53,73% populasi Indonesia adalah pengguna internet aktif, dengan peningkatan signifikan di wilayah pedesaan dalam beberapa tahun terakhir (Kominfo, 2021).

Namun, potensi ini tidak akan maksimal tanpa kesadaran digital (digital awareness). Kesadaran digital mencakup kemampuan memahami dan memanfaatkan teknologi secara bijak, termasuk menyikapi informasi palsu, melindungi data pribadi, dan menggunakan internet untuk tujuan yang positif. Tanpa kesadaran ini, pemuda desa rentan terhadap risiko seperti penyebaran hoaks, penipuan daring, hingga eksploitasi data pribadi.

Meskipun akses internet di pedesaan semakin membaik, banyak pemuda yang belum memiliki literasi digital yang memadai. Kurangnya pelatihan dan edukasi tentang penggunaan teknologi sering kali membuat pemuda desa tertinggal dibandingkan dengan rekan mereka di kota. Selain itu, hambatan infrastruktur dan keterbatasan perangkat teknologi juga menjadi tantangan signifikan. Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sekitar 30% pengguna internet di Indonesia masih menghadapi kendala dalam mengakses layanan berkualitas tinggi (APJII, 2022).

Transformasi digital telah berkembang sebagai kebutuhan mendesak bagi daerah pedesaan. Desa tempat sebagian besar penduduknya bergantung pada pertanian, menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan tersebut meliputi keterbatasan akses ke informasi digital, kurangnya pemahaman teknologi, dan kurangnya sumber daya untuk mendukung adopsi teknologi.

Kendati demikian, peluang besar muncul bagi masyarakat untuk mengubah pola pikir dan mengadopsi metode kerja yang lebih produktif. Pemuda, sebagai penggerak utama pembangunan desa, memegang peran strategis dalam transformasi ini. Dengan akses yang lebih baik terhadap teknologi dan pelatihan yang tepat, mereka dapat memimpin upaya untuk menjadikan Sukodono sebagai desa yang maju secara digital.

Membangun kesadaran digital bagi pemuda di desa menjadi kebutuhan mendesak untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut. Kesadaran ini tidak hanya memberikan kemampuan teknis, tetapi juga menanamkan pemahaman etika digital. Pemuda yang memiliki kesadaran digital mampu menggunakan teknologi untuk pemberdayaan ekonomi, mencegah penyebaran informasi palsu, serta melindungi keamanan data pribadi. Dengan memahami potensi teknologi, pemuda desa dapat memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk lokal, membuka bisnis daring, atau mengikuti pelatihan keterampilan melalui internet. Di sisi lain, pemuda yang memiliki literasi digital tinggi dapat berperan sebagai agen perubahan dalam memerangi hoaks dan meningkatkan kualitas informasi di komunitas mereka. Kesadaran akan pentingnya menjaga privasi dan keamanan digital dapat mengurangi risiko kejahatan siber.

Teknologi digital dapat menjadi alat untuk meningkatkan keterlibatan pemuda dalam pengambilan keputusan dan inisiatif pembangunan desa berbasis komunitas. Perkembangan teknologi yang semakin kompleks dan tersebar hingga ke berbagai pelosok negeri, termasuk wilayah desa . Dalam rangka menjawab tantangan global yang semakin digital, pemuda desa harus dibekali “Inisiatif Kesadaran Digital” sebagai upaya peningkatan kesadaran digital tingkat lanjut desa . Hal ini menjadi bagian dari langkah strategis untuk mendorong pemuda agar lebih adaptif terhadap perubahan teknologi dan kemampuan memanfaatkan teknologi digital secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini , digitalisasi bukan lagi hanya pilihan , tapi menjadi kebutuhan dasar yang tidak dapat dihindari , terutama dalam upaya mempermudah interaksi , pelayanan publik , dan pengembangan ekonomi lokal. Desa Sukodono , yang sebelumnya masih minim akses informasi digital, kini mulai bertransformasi menjadi desa yang berorientasi teknologi melalui berbagai program pemberdayaan .

Gambar 1 Workshop Inisatif Kesadaran Digital

Kegiatan “Inisiatif Kesadaran Digital” diselenggarakan melalui serangkaian workshop, pelatihan , dan diskusi kelompok terarah (FGD) yang melibatkan pemuda desa , aparat pemerintah desa , serta mitra dari perguruan tinggi . Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan Pemahaman yang mendalam mengenai Pentingnya teknologi digital, bagus untuk pengembangan individu maupun pemberdayaan masyarakat secara kolektif. Dalam sesi pelatihan , untuk peserta diajarkan cara memanfaatkan teknologi digital untuk berbagai keperluan , mulai dari promosi produk lokal , manajemen informasi desa , hingga pengembangan sistem pelayanan berbasis digital. Pendekatan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis , tetapi juga mendorong pola berpikir inovatif dan kolaboratif di kalangan pemuda.

Melalui kolaborasi dengan Universitas Brawijaya, kegiatan ini diintegrasikan ke dalam program Pengabdian kepada Masyarakat yang bertujuan meningkatkan kapasitas digital untuk pemuda Desa Sukodono. Program ini mengacu pada Rencana Strategi Universitas Brawijaya dalam bidang pengembangan teknologi informasi masyarakat untuk periode 2021-2025. Dengan demikian , program ini diharapkan mampu menciptakan kader digital yang berperan sebagai motor penggerak transformasi digital di desa.

Kegiatan “Inisiatif Kesadaran Digital” juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-9, yang menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur tangguh , industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan , serta inovasi . Pemanfaatan teknologi digital yang dikembangkan dalam program ini menjadi Landasan penting untuk mempercepat pembangunan desa , meningkatkan efektivitas pelayanan publik , serta mengurangi kesenjangan digital antara Perkotaan dan pedesaan.

Selain itu, para peserta menunjukkan peningkatan keterampilan literasi digital. Mereka lebih percaya diri dalam menggunakan teknologi untuk berbagai aktivitas seperti pencarian informasi, pembuatan konten, dan komunikasi daring. Kemajuan ini tidak hanya menguntungkan individu tetapi juga masyarakat secara keseluruhan, karena para pemuda memprakarsai proyek-proyek berbasis teknologi untuk mendorong pembangunan desa.

Dengan mengoptimalkan teknologi, desa dapat menciptakan ekosistem yang mendorong inovasi dan keberlanjutan sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga. Transformasi ini menggambarkan bahwa kemajuan teknologi tidak terbatas pada wilayah perkotaan, tetapi dapat diakses oleh masyarakat pedesaan melalui komitmen dan kolaborasi yang kuat.

Melalui semangat kerjasama dan partisipasi aktif, Desa Sukodono siap berkembang menjadi masyarakat yang terhubung secara digital, progresif, dan kompetitif di era digital. Kesadaran digital merupakan fondasi penting dalam mempersiapkan pemuda desa untuk menghadapi tantangan dan peluang era digital. Upaya kolaboratif dari pemerintah, komunitas, dan sektor swasta diperlukan untuk menyediakan pelatihan literasi digital, memperbaiki infrastruktur teknologi, serta meningkatkan akses internet yang inklusif. Sebagaimana dikatakan oleh Alvin Toffler, “Mereka yang buta huruf di abad ke-21 bukanlah mereka yang tidak bisa membaca dan menulis, tetapi mereka yang tidak bisa belajar, menghilangkan pembelajaran lama, dan mempelajari ulang.” Dengan meningkatkan kesadaran digital, pemuda desa dapat menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan bagi komunitas mereka dan bangsa secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *